
Mataram – Nama Emil Audero kini tak asing di telinga pencinta sepak bola nasional. Kiper kelahiran Mataram, 18 Januari 1997 ini, akhirnya resmi memperkuat Tim Nasional Indonesia setelah melalui proses naturalisasi yang panjang. Yang menarik, di balik ketenarannya sebagai penjaga gawang tim-tim elite Italia, Emil ternyata memiliki akar kuat di tanah Sasak tepatnya dari Praya, Lombok Tengah, kampung halaman ayahnya.
Emil memulai kariernya di Italia, menimba ilmu di akademi Juventus dan sempat memperkuat klub-klub seperti Sampdoria dan Inter Milan. Sebagai anak dari pasangan Indonesia-Italia, Emil tak pernah benar-benar terputus dari warisan budayanya. Meski besar di Eropa, ia mengaku sering mendengar cerita tentang Lombok dari ayahnya, bahkan beberapa kali mengunjungi daerah asal keluarganya di Praya saat kecil.
Kembalinya Emil ke Indonesia sebagai bagian dari skuad Garuda bukan hanya soal karier sepak bola. Ini adalah kepulangan spiritual sebuah pengakuan atas darah Indonesia yang mengalir di tubuhnya. Dalam beberapa sesi media, Emil terlihat antusias mengikuti program pelatihan Timnas, bahkan mulai terbiasa dengan suasana dan kultur sepak bola nasional yang berbeda dari Serie A.
Emil bukan hanya menambah kualitas teknis di lini belakang Timnas, tapi juga simbol penting bahwa talenta diaspora dapat menjadi bagian vital dalam membangun kekuatan sepak bola Indonesia. Kedatangannya disambut hangat, baik oleh rekan satu tim maupun para penggemar yang selama ini menunggu kehadiran sosok penjaga gawang kelas dunia di bawah mistar Garuda.
“Ya, ini dari Lombok, pulau saya. Saya benar-benar merasakan ikatan antara saya dan Indonesia. Tentu saja, saya lahir di sini,” ujar Emil dalam sesi latihan perdana timnas di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (2/6).