Kesadaran Pemuda Pesisi Dan Komunitas Dalam Menjaga kelestarian Penyu Di Pantai Nipah.

Infolombok.id – populasi penyu dunia saat ini semakin menurun, khusunya di Indonesia penyu tergolong hewan yang dilindungi dan terancam punah. Pemuda pesisi pantai Nipah, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara barat membangun Kawasan Ekosistem Esensial Penyu ( KEEP) dengan bantuan SK (surat Keputusan) Bupati Lombok Utara.

Hari minggu, 14 Juni 2020 pemuda pesisi bersama komunitas Kopi Revolusi membersihkan sampah di pantai Nipah untuk melestarikan lingkungan tempat bertelurnya penyu.

Enam dari tujuh spesies penyu di dunia berada di perairan Indonesia sebagai habitat mencari makan dan berkembang biak, atau sekedar berimigrasi dari Samudra Pasifik ke-Samudra Hindia. keenam spesies penyu tersebut adalah Penyu Hijau, Penyu Sisik, Penyu Pipih, Penyu Lekang, Penyu Tempayan dan Penyu Belimbing. semuanya bersetatus rentan kepunahan terancam atau sangat terancam punah menurut IUCN Read List Of Threatened Species ( Daftar Merah Spesies Yang Terancam Menurut IUCN).

Selain membuat penangkaran, pemuda Pesisi bersama komunitas Kopi Revolusi melaksanakan berih – bersih pantai pada hari Minggu, 14 Juni 2020. Sampah yang diperhatikan adalah sampah pelastik. Meurut Sekertaris Jendral Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanana (KIARA) Susan Herawati mengatakan, “ semakin banyak sampah pelastik di lautan, maka semakin besar ancaman bagi kelestarian ekosistem di laut.” salah satunya adalah ancaman bagi kelestarian penyu di pantai Nipah, dikhawatirkan sampah jenis pelastik lama terurai dan mencemari lautan.

Sampah organik ditimbun karena cepat terurai dan bisa dijadikan pupuk organik oleh masyarakat disana.

Dampak pencemaran lingkungan di pesisi pantai/laut mengancam pertumbuhan penyu. Ancaman pencemaran lingkungan bukan saja untuk pertumbuhan penyu, namun manusia juga akan terkena dampaknya. Tak ada kata terlambat untuk memulai melestarikan alam mulai dari diri sendiri untuk tidak buang sampah sembarangan dimanapun.