Praya Timur, Lombok Tengah – 25 Agustus 2025. Suara riang anak-anak yang membaca buku kini bersahutan di TBM Yayasan Literasi Lumbung Lombok. Tempat yang dulunya sempit dan terbatas kini berubah menjadi perpustakaan modern berkat upaya KKN PMD Universitas Mataram.
Selama program masa KKN PMD Literasi Unram Desa Sengkerang 2025, berbagai terobosan dilakukan. Penataan ulang perpustakaan dimulai pada hari pertama kedatangan, 5–8 Juli 2025, dengan memindahkan koleksi buku dari ruangan sempit ke ruang yang lebih luas dan mudah diakses. Rak-rak buku disusun sedemikian rupa sehingga setiap kategori mudah ditemukan, sementara ruang baca yang lebih lega dilengkapi meja lipat, pencahayaan yang memadai, dan sirkulasi udara yang optimal, memungkinkan pengunjung membaca dengan nyaman.
Program kerja di TBM disambung dengan pemuktahiran sistem perpustakaan pada 12–15 Agustus 2025, ketika sistem peminjaman analog diubah menjadi digital menggunakan aplikasi Inlislite. Ribuan buku didata serta dilabeli dengan nomor panggil dan barcode, sehingga pencatatan buku masuk dan keluar bisa dilakukan secara real-time. Perubahan ini menandai babak baru pengelolaan TBM yang lebih efisien dan profesional.

Secara paralel, tim KKN PMD Literasi Unram Desa Sengkerang 2025, juga mulai melakukan renovasi lingkungan fisik TBM sejak 20 Juli 2025, dengan mengganti pagar bambu menjadi spandek yang lebih tinggi. Renovasi ini bertujuan meningkatkan keamanan dan privasi, mengingat TBM kerap dijadikan posko sementara bagi relawan pengabdian lain.

Tidak hanya itu, pada 18 Agustus 2025, KKN Unram berkolaborasi dengan Relawan Kemerdekaan Batch #2 membangun taman edukatif (Kebun Ceria) berisi tanaman obat keluarga (TOGA) dan tanaman pangan. Setiap tanaman dilengkapi papan informasi yang menjelaskan fungsi dan manfaatnya, sehingga anak-anak dan masyarakat bisa belajar sambil berinteraksi langsung dengan lingkungan. “TBM kini bukan hanya tempat membaca, tetapi juga pusat edukasi literasi dan lingkungan,” kata salah satu anggota tim KKN.

Ke depan, tim KKN berharap pengelola TBM dapat terus mempertahankan sistem digital, melakukan pembaruan koleksi buku secara berkala, dan mengembangkan program literasi tambahan seperti workshop membaca, kelas menulis kreatif, serta edukasi lingkungan berkelanjutan. Harapannya, TBM akan tetap relevan, menarik, dan mampu menjangkau lebih banyak pengunjung dari berbagai kalangan.

“Kehadiran KKN Unram benar-benar memberi warna baru di TBM ini. Suasana yang dulunya cenderung sepi kini terasa lebih hidup, anak-anak semakin bersemangat datang dan bermain. Kontribusi mereka bukan hanya soal perubaban lingkungan fisik, pengelolaan buku atau digitalisasi, tapi juga tentang menyalakan semangat belajar bersama di desa kami. Harapan saya, pelita yang sudah dinyalakan ini tidak padam, melainkan terus disambung oleh pengabdian-pengabdian berikutnya agar TBM Literasi Lumbung tetap menjadi ruang tumbuh yang bermanfaat bagi generasi mendatang.” ucap Hari Supandi selaku founder Yayasan Literasi Lumbung Lombok.