Lombok Barat – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Mataram (UNRAM) melaksanakan pelatihan kepada para petani nira di Desa Gelangsar, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, dengan tujuan meningkatkan nilai jual produk lokal melalui inovasi briket gula aren yang dibuat dengan cara praktis pada selasa 29 Juli 2025.
Pelatihan ini menjadi bentuk pengabdian mahasiswa untuk menjawab permasalahan petani yang selama ini hanya menjual produk gula dalam bentuk cetak atau konvensional. Dengan bentuk briket, produk lebih awet, mudah dikemas, dan berpotensi dipasarkan secara luas, termasuk ke toko oleh-oleh dan platform digital.
“Kami ingin membantu petani nira memiliki produk yang punya daya saing lebih tinggi dan tahan lama. Selain itu, briket ini lebih efisien dalam distribusi,” ujar Lalu Muhammad Bagus Oktora Ramadhan Putra, Ketua KKN UNRAM Desa Gelangsar.
Proses pelatihan ini dilakukan melalui dua tahap yang pertama diadakan sosialisasi inovasi briket gula aren yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan baru kepada para petani nira tentang cara mengolah gula aren menjadi produk yang lebih praktis, tahan lama, dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Melalui kegiatan ini, diharapkan petani tidak hanya menjual gula dalam bentuk cair atau cetak seperti biasanya, tetapi mampu mengembangkan produk olahan yang lebih menarik dan siap bersaing di pasar modern. kemudian tahap selanjutnya praktek pembuatan briket gula aren secara langsung mulai dari penyadapan, pemasakan, pencetakan, hingga pengemasan untuk mematangkan materi yang disampaikan pada saat sosisalisasi.
Kepala Desa Gelangsar, H. Abd. Rahman S.Pdi, menyambut baik kegiatan tersebut. “Petani nira adalah kekuatan ekonomi desa Gelangsar. Inovasi ini sangat bermanfaat karena menambah pengetahuan dan memberi harapan baru untuk mereka,” katanya.
Salah satu petani Desa Gelangsar, Syamsudin, mengatakan bahwa inovasi tersebut memberikan pengalaman baru dalam mengolah gula aren. “Semoga ke depannya bisa terus dikembangkan dan dipasarkan ke lebih banyak tempat,” ujarnya.
Hasil briket gula aren ini mulai dikenalkan melalui berbagai media sosial dan jaringan UMKM setempat. Mahasiswa KKN berharap, setelah program berakhir, para petani bisa melanjutkan produksi secara mandiri dan menjadikan briket gula aren sebagai produk unggulan desa yang mampu bersaing di pasar yang lebih luas.
Penulis: Muhammad Iqbal Nugroho