Lombok Timur – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Universitas Mataram yang ditempatkan di Desa Pengadangan, Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur, menggelar rangkaian kegiatan pada Kamis (17/7/2025) dan Sabtu (26/7/2025) untuk mengedukasi warga tentang pemanfaatan labu kuning menjadi produk olahan bernilai jual. Kegiatan ini dilaksanakan di aula masjid dan benjingah desa, diikuti puluhan peserta dari kalangan ibu kader, karang taruna, PKK, perangkat desa, dan warga setempat.

Program KKN bertema Optimalisasi Labu Kuning: Membangun Ekonomi Kreatif yang Berkelanjutan ini dipilih karena Desa Pengadangan dikenal sebagai sentra hortikultura dengan produksi labu kuning yang melimpah. Mahasiswa KKN ingin menunjukkan bahwa labu kuning dapat memberikan pemasukan lebih besar jika diolah menjadi produk siap jual, dibandingkan dijual langsung sebagai sayuran. Kegiatan dilakukan melalui sosialisasi materi dan praktik langsung pembuatan keripik labu kuning bersama warga.

Sosialisasi Pemanfaatan Hasil Tani
Kegiatan pertama bertajuk Sosialisasi Pemanfaatan Hasil Tani Menuju Ekonomi Kreatif Berkelanjutan digelar pada Kamis (17/7/2025) di aula masjid Desa Pengadangan. Sebanyak 26 peserta hadir, terdiri dari ibu kader, karang taruna, dan perangkat desa yang sebagian besar juga berprofesi sebagai petani sayuran.

Pemateri Riza Hamkary Salam, M.Si memaparkan berbagai peluang pengolahan hasil pertanian, khususnya labu kuning menjadi produk bernilai jual seperti keripik, puding, dan susu labu.

“Sayuran yang ditanam warga bisa dimanfaatkan lebih lanjut, tidak hanya dijual dalam bentuk mentah,” ujarnya.

Sosialisasi berlangsung interaktif, dengan warga mengajukan pertanyaan seputar pemanfaatan hasil sayuran. Salah satu peserta mengaku tertarik mengikuti kegiatan ini karena memiliki kebun sendiri. “Kebetulan saya punya kebun dan ingin tahu sayuran bisa diolah jadi apa saja,” ungkapnya.

Praktik Pembuatan Keripik Labu Kuning
Tahap selanjutnya berupa Praktik Pembuatan Keripik Labu Kuning dilaksanakan pada Sabtu (26/7/2025) di benjingah Desa Pengadangan, tepat di depan Bumdes. Kegiatan ini diikuti oleh 28 peserta yang terdiri dari ibu kader, anggota PKK, dan ibu-ibu desa. Peserta dibagi menjadi lima kelompok yang masing-masing didampingi mahasiswa KKN.

Proses dimulai dengan perebusan labu bersama, kemudian pembagian bahan dan bumbu, dilanjutkan dengan pembuatan adonan dan pencetakan keripik. Suasana menjadi semakin meriah dan kompetitif ketika kelompok-kelompok berlomba menyelesaikan proses lebih cepat agar bisa segera menggoreng keripik.

Salah satu peserta berkomentar, “Oo ternyata labu ini bisa dibuat keripik ya, besok saya coba buat sendiri di rumah.”

Melalui kegiatan ini, warga diharapkan mampu mempraktikkan kembali pembuatan keripik labu secara mandiri dan menjadikannya peluang usaha baru. Potensi melimpahnya labu kuning di Desa Pengadangan dapat menjadi sumber penghasilan tambahan, sekaligus memperkuat ekonomi kreatif berbasis pertanian lokal.