(Foto : sosialisasi dan pelatihan pembuatan VOC di Aula Kantor Desa Pendua)

LOMBOK UTARA — KKN PMD UNRAM adalah singkatan dari Kuliah Kerja Nyata Pemberdayaan Masyarakat Desa yang diselenggarakan oleh Universitas Mataram (UNRAM). Ini merupakan program pengabdian masyarakat yang mewajibkan mahasiswa UNRAM untuk terjun langsung ke desa-desa di wilayah NTB dan sekitarnya. Tujuan utamanya adalah membantu memberdayakan masyarakat desa melalui berbagai program sesuai dengan potensi dan kebutuhan lokal, seperti literasi, pelatihan kewirausahaan, sosialisasi kesehatan, konservasi lingkungan, dan kegiatan sosial lain yang mendukung pembangunan desa.

Mahasiswa KKN PMD Universitas Mataram (UNRAM) yang bertugas di Desa Pendua, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, menjalankan program pemberdayaan masyarakat dengan fokus pada pengembangan ekonomi kreatif dan pemanfaatan teknologi. Program ini mencakup pelatihan pengolahan kelapa menjadi Virgin Coconut Oil (VCO), mengingat Desa Pendua memiliki potensi besar dari hasil perkebunan kelapa yang melimpah. Selain itu, masyarakat juga diajarkan cara memasarkan produk melalui platform digital seperti Shopee, Tokopedia, dan media sosial, guna memperluas jangkauan pasar ke berbagai kota dan provinsi. Untuk mendukung kemajuan teknologi di desa, mahasiswa KKN juga memberikan pelatihan penggunaan Artificial Intelligence (AI) sebagai alat bantu dalam berbagai bidang seperti rumah tangga, pertanian, perkebunan, dan peternakan, sehingga mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas masyarakat setempat.

Hal ini menjadi peluang besar bagi masyarakat Desa Pendua, karena VCO (Virgin Coconut Oil) tidak hanya dapat digunakan sebagai bahan olahan makanan, tetapi juga bisa dikonsumsi langsung sebagai obat alami yang bermanfaat untuk meningkatkan imunitas tubuh, menyehatkan pencernaan, menurunkan risiko penyakit jantung, serta menjaga kesehatan kulit dan rambut. Disisi lain, pelatihan digital marketing menjadi jalan pembuka bagi masyarakat untuk memiliki jenis pekerjaan baru yang fleksibel dan dapat dijalankan oleh siapa saja, baik remaja maupun orang tua, mengingat pada tahun 2025 ini hampir seluruh kebutuhan sehari-hari dapat dipesan melalui platform online seperti halnya berbelanja di pasar lokal. Adapun pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) menjadi solusi modern yang dapat digunakan semua kalangan dalam membantu aktivitas harian, seperti menanyakan suatu permasalahan dan memperoleh jawaban atau solusi terbaik secara cepat, sehingga AI berperan sebagai alat bantu cerdas dalam kehidupan masyarakat.

Kegiatan sosialisasi mengenai pengenalan VCO ( Virgin Coconut Oil) dan Artificial Intelegent (AI) dilakukan pertama kali dengan sistem nobar pada malam hari di depan rumah Pak RT 02 Dusun Pendua Lauk pada hari Rabu malam tanggal 23 Juli 2025. Pemateri yang menjelaskan pengenalan VCO (virgin coconut oil) adalah Baiq Istiazah jurusan Ilmu Komunikasi dan Artificial Inteligent (AI) adalah Joko Saputra dari jurusan Teknik Sipil.

Baiq Istiazah menjelaskan bahwa ada Perbedaan yang terletak di virgin coconut oil dengan minyak goreng kelapa yang biasa dibuat warga. Mulai dari manfaat yang begitu banyak yang terkandung dalam VCO menjadikan sebagai daya tarik kepada masyarakat Desa Pendua untuk memulai membuat VCO terkhususnya para UMKN yang sedang membangun usahanya .

Dilanjutkan dengan acara pengenalan apa itu Artificial Intelligence yang dijelaskan oleh Joko Saputra,” penggunaan Artificial Intellingece atau disingkat sebagai AI memiliki manfaat yang sangat berguna dalam menjalankan kegiatan baik itu di dapur,di peternakannya, maupun urusan pertanian/ perkebunan karena semua masalah ada jalan keluarnya, maka itu sebabnya diciptakannya sebuah pemikiran buatan untuk mencarikan solusi yang terbaik “ ujar Joko Saputra.

Acara sosialiasi selanjutanya dilakukan pada hari Kamis tanggal 7 Agustus 2025 di Aula Kantor Desa Pendua. Narasumber yang diundang adalah Ibu Tri Isti Rahayu, S.TP., M.Si., sebagai narasumber untuk menjelaskan produk VCO beserta manfaat yang ada dalam kandungannya yang kemudian disusul oleh narasumber kedua yakni Bapak Pande Komang Suparyana, S.TP., M.Agb., menjelaskan bagaimana sistem kerja Digital marketing sangat berpengaruh di era sekarang dalam ekonomi.

“Penggunaan VCO dapat dikomsumsi secara langsung karena kandungan seperti vitamin E, asam laurat, monolaurin dan lain lainnya. Selain itu proses pembuatannya yang cukup mudah bisa diproduksi oleh semua warga desa tanpa perlu alat yang banyak. Dengan mengetahui proses pembuatannya, teman-teman sekalian bisa menjadikan VCO ini sebagai bahan konsumsi pribadi atau bisa dijual belikan dengan harga yang sangat fantastis baik itu di pasar lokal hingga bisa ke pasar luar kota ”ujar ibu Tri Isti Rahayu, S.TP.

Penjelasan berikutnya mengenai digital marketing oleh narasumber Bapak Pande Komang Suparyana, S.TP., M.Agb., mulai dari pengenalan apa itu digital marketing dan bagaimana sistem kerja pemasaran lewat digital seperti Shopee, Lazada, Tokopedia dan lain lain. “ Dengan belajar penggunaan online shop selain bisa digunakan untuk beli beli kebutuhan kita, online shop bisa digunakan sebagai lapangan pekerjaan baru salah satunya cocok untuk warga desa yang ingin mulai usaha dagang apalagi ingin menjual VCO di media sosial “ ujar Bapak Pande Komang Suparyana S.TP., M.agb.

Acara selanjutnya sekaligus penutupan yakni melakukan praktek pembuatan VCO dengan sistem fermentasi yang dimana sistem ini diterapkan dengan cara menampung santan yang sudah diperas lalu dimasukin ke dalam kantong plastik. Proses ini akan berjalan selama 2 jam tambah 24 jam. 2 jam pertama adalah pembuangan air yang sudah berpisah dengan santan kental atau semacam cream. Lalu, cream itu diendapkan hingga 24 jam di ruangan yang tidak terpapar cahaya matahari langsung.

Praktek ini dilakukan oleh warga desa pendua sebagai gambaran bahwa proses pembuatan VCO ini sangatlah mudah dan tidak perlu memerlukan alat yang sangat mahal, mengingat proses nya cukup dengan bahan kelapa dan air saja.

“Melalui terlaksananya kegiatan ini, harapannya tidak hanya sebatas pada kemampuan masyarakat dalam memproduksi VCO secara mandiri, namun juga terciptanya kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga kesehatan melalui sumber daya lokal yang alami dan mudah dijangkau. Kemandirian dalam mengolah VCO diharapkan menjadi solusi berkelanjutan yang tidak hanya meningkatkan kualitas hidup, tetapi juga memperkuat ketahanan ekonomi keluarga di tengah kondisi yang terus berubah. Keberhasilan program ini di Desa Pendua menjadi bukti nyata bahwa inovasi sederhana dapat melahirkan dampak besar, dan semoga menjadi inspirasi bagi daerah- daerah lain di Indonesia untuk menggali potensi lokal sebagai jalan menuju masyarakat yang sehat, mandiri, dan sejahtera.” Ujar I Gusti Ngurah Ade Sanjaya selaku ketua KKN PMD UNRAM di Desa Pendua.