
Lombok Tengah – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pemberdayaan Masyarakat Desa (KKN-PMD) Universitas Mataram 2025 melaksanakan kegiatan memasak bersama ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT) Mekar Harum di Desa Pemepek, Kecamatan Pringgarata, pada Minggu (27/7/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja utama KKN bertajuk “Optimalisasi: Diversifikasi Produk Olahan Hasil Pertanian”, yang secara khusus menyasar pengolahan buah pisang menjadi produk bernilai ekonomi.
Kegiatan yang berlangsung di Dusun Repok Pidendang ini dimulai sejak pukul 10.00 hingga 14.00 WITA, bertempat di rumah Ketua KWT Mekar Harum, Ibu Ratna. Acara ini diikuti belasan peserta dari anggota KWT dan mahasiswa KKN. Para peserta bersama-sama mempraktikkan cara mengolah pisang menjadi produk siap jual seperti bolu pisang dan es krim pisang. Olahan tersebut dipilih karena dinilai mudah dibuat, berbahan dasar lokal, modal yang tergolong murah dan memiliki potensi pasar yang menjanjikan, khususnya di kalangan pelajar dan masyarakat sekitar.


Ketua KKN Unram Desa Pemepek, Ilham Malik, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya sebagai ajang praktik memasak, tetapi juga sebagai langkah nyata untuk meningkatkan nilai tambah hasil pertanian lokal. “Pisang di Desa Pemepek sangat melimpah, namun belum dimanfaatkan maksimal. Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi solusi agar pisang-pisang tersebut tidak lagi terbuang sia-sia, tetapi bisa diolah menjadi produk unggulan desa,” jelasnya.
Lebih lanjut, Malik menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian program pemberdayaan masyarakat yang difokuskan pada edukasi, inovasi, dan pemasaran produk lokal. “Ini adalah bentuk edukasi serta pelatihan kepada ibu-ibu KWT Mekar Harum agar bisa menambah mata pencaharian melalui buah-buah lokal yang dianggap terlalu banyak tumbuh di Desa Pemepek,” imbuhnya.
Ketua KWT Mekar Harum, Ibu Ratna, mengapresiasi inisiatif para mahasiswa yang dinilai membawa angin segar bagi para anggota kelompok. Menurutnya, kegiatan ini mampu membuka wawasan baru tentang potensi usaha rumahan berbasis pertanian. “Biasanya kami hanya konsumsi pisang seadanya atau buat keripik. Sekarang kami tahu cara membuat bolu bahkan es krim. Produk olahan pisang ini bisa jadi mata pencaharian baru, terutama bagi ibu-ibu rumah tangga. Apalagi es krim ini pasti sangat diminati anak-anak sekolah,” ujarnya.
Salah satu peserta, Ibu Lia, mengaku sangat antusias mengikuti kegiatan ini karena selain belajar resep baru, ia juga mendapat pengetahuan tentang cara menghitung biaya produksi dan menetapkan harga jual. “Ini sudah pasti bisa dijual di warung-warung sekolah, anak-anak suka es krim, ini sangat membantu ekonomi keluarga,” katanya.
Kegiatan masak bersama ini juga menjadi ruang dialog dan pertukaran ide antara mahasiswa dan warga. Banyak peserta menyampaikan harapannya agar pelatihan semacam ini dilakukan secara rutin, termasuk untuk produk pertanian lainnya seperti talas, alpukat dan singkong yang juga melimpah di desa. Program diversifikasi produk olahan ini sejalan dengan semangat KKN-PMD Unram yang menekankan pada pendekatan partisipatif dan berkelanjutan. Mahasiswa tidak hanya datang sebagai fasilitator, tetapi juga ikut terlibat langsung dalam proses produksi dan evaluasi bersama warga.