Lombok Tengah, 27 Juli 2024 – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Mataram (UNRAM) bekerjasama dengan organisasi Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM), Forum Anak Desa (FAD) Jelantik, Yayasan Gemilang Sehat Indonesia (YGSI), serta KKP UIN Mataram, telah menyelenggarakan acara seni inovatif berupa pagelaran wayang di Desa Jelantik, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah dengan tema “Pernikahan Dini dan Pemberdayaan Perempuan” sejumlah lembaga dan organisasi seperti, Power to Youth, Karang Taruna Jelantik, Sekolah Pedalangan Wayang Sasak, dan Pemerintah Desa Jelantik juga berperan penting dalam suksesnya pelaksanan kegiatan ini.

Pagelaran wayang yang dikenal sebagai “Wayang Botol” menjadi fokus utama acara ini. Wayang Botol merupakan karya seni yang dibuat dari sampah botol plastik, sebagai langkah nyata dalam mengurangi permasalahan sampah di wilayah tersebut.

“Kami sebagai tim KKN UNRAM merasa sangat bersyukur dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini. Melalui kolaborasi dengan pemerintah desa, komunitas lokal dan rekan-rekan yang lain kami berusaha menghidupkan kembali pagelaran wayang dengan menggunakan bahan botol plastik sebagai simbol perjuangan mengatasi masalah sampah. Tema pagelaran yang mengangkat isu pernikahan dini sebagai bentuk peringatan akan pentingnya masa anak-anak yang bahagia dan terlindungi, kami harapkan dapat memberikan inspirasi dan edukasi kepada seluruh masyarakat desa,” ujar Tina, salah satu anggota kelompok KKN UNRAM.

Kegiatan pagelaran Wayang Botol yang berlangsung di Gor Babaretow Desa Jelantik, dimulai dari pukul 19.00 WITA hingga selesai, berhasil menarik antusiasme warga setempat. Sekitar 200 orang dari berbagai kalangan usia hadir untuk menyaksikan pagelaran tersebut. Selain terkesan dengan keindahan wayang yang terbuat dari bahan daur ulang, para penonton juga mendapatkan pesan moral tentang pentingnya menjaga masa depan anak-anak.

Ini bukan hanya tentang pagelaran wayang botol, tapi juga tentang bagaimana kami dan komunitas lainnya bisa berkontribusi positif bagi masyarakat lokal dan lingkungan sekitar,” ungkap Rizal selaku ketua kelompok KKN UNRAM.

Dengan terselenggaranya acara tersebut Mariadi selaku Kepala Desa Jelantik menyampaikan ungkapan terima kasihnya kepada semua pihak yang terlibat “Dengan diselenggarakannya pementasan wayang botol ini saya harap dapat memberikan edukasi khususnya anak-anak desa Jelantik tentang pernikahan dini. Saya juga sangat berterima kasih kepada forum anak desa (FAD) dan PATBM serta rekan- rekan KKN UNRAM dan KKP UIN yang telah ikut berkontribusi terhadap terselenggaranya acaranya ini,” ungkapnya.

Pementasan “Wayang Botol” ini menjadi contoh nyata bagaimana kreativitas seni dapat digunakan untuk memecahkan permasalahan sosial, seperti pengelolaan sampah plastik, sekaligus mengedukasi generasi muda tentang pentingnya keberlanjutan lingkungan. Kegiatan tersebut diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi semua pihak untuk melakukan upaya-upaya serupa di masa mendatang.