Selasa,18 April 2023
Pedagang ayam potong dipasar Labuhan yang bernama ibu Yayu yang berusia 48 tahun,dan beralamat dilabuhan sumbawa,yang berjualan dari jam 07.00-12.00.Harga Daging ayam potong disejumlah pasar di Labuhan Sumbawa menjelang Hari Raya Idul Fitri Mengalami kenaikkan dari Rp.40.000 per kg menjadi Rp.45.000 per kg.
Namun hal ini juga sering terjdi tidak hanya di hari raya, namun di hari biasa kadang naik,hal ini terjadi karena pakan ayamnya yang mahal sehingga mengalami kenaikkan,namun biar bagaimana pun penjual ayam harus tetap menjual ayam tersebut agar tidak mengalami kerugian yang banyak.
Pedagang ayam potong di pasar labuan sumbawa, Ibu Yayu yang berusia 48 tahun ini mengungkapkan “kenaikan harga daging ayam itu sudah terjadi beberapa minggu yang lalu” .Beliau mengatakan harga daging ayam mengalami kenaikan secara bertahap-tahap.
Kenaikkan harga ayam potong ini membuat pedagang penjual dipasar labuhan sumbawa bingung harus menetapkan harga berapa perkilonya sedangkan ada juga ibu-ibu yang kadang agak sedikit rempong,dengan kenaikkan ayam potong,namun ada juga ibu-ibu yang tidakmenjadikan masalah harga ayam potongnya naik ataupun turun.
Kenaikan harga ayam potong menjelang Hari Raya Idul Fitri tidak menjadi masalah bagi masyarakat Labuhan Sumbawa,karena ayam potong sangat dibutuhkan menjelang Hari raya Idul Fitri.Sehingga membuat penjual ayam sangat senang ketika ayam yang mengalami kenaikkan tetap laku.
Sehingga penjual ayam tersebut mengalami keuntungan yang biasanya Rp.300.000 perhari menjadi Rp.400.000 perhari,Jadi jika dihitung perbulannya bisa mencapai Rp.4 juta perbulan.Denga keuntungan yang cukup ibu Yayu bisa tetap membeli ayam dari orang lain agar bisa dijual lagi.
Namun disisi lain juga Ibu yayu pernah mengalami kerugian,kerugian yang dialami,ayam potong yang biasa dijual kadang habis,kadang tidak laku,hal tersebut membuat Ibu Yayu bingung untuk membayar ayam potong yang diambil dari orang lain tersebut susah untuk membayarnya.
Meskipun Hal itu terjadi tapi Ibu Yayu tidak pernah putus asa demi mencukupi ekonomi keluarganya,dan juga untuk menyekolahkan anaknya,dan juga bercita-cita ingin mempunyai sebuah toko ayam sendiri agar tidak berjualan dipasar lagi melainkan dirumah sendri,Namun disisi lain Ibu Yayu ini bercita-cita agar dirinya bisa naik haji.
Namun seiring berjalan nya waktu Ibu Yayu menjadi orang paling laris ayamnya diapasar labuhan sumbawa,bahkan bisa dibilang ayam-ayamnya dipesan oleh orang yang tidak tahu datang darimana,yang biasanya ayamnya sampai jam 10.00(siang) masih ada,namun sekarang dijam 09.00 biasanya sudah habis.
Namun Ibu Yayu berjualan bukan semata-mata karena untuk mencukupi ekonomi keluarganya,melainkan beliau berjualan ayam potong karena beliau ingin anak-anaknya juga bisa sukses dengan hasil kerja kerasnya,meskipun beliau hanya pedagang ayam potong.Beliau bisa dikatakan seorang ibu yang sangat kuat dan juga sangat bersemangat ketika berjualan ayam potong,beliau juga orang yang sangat ramah ketika ada pembeli,dan ayamn potong yang dijual juga bisa ditawar meskipun harga ayam potong sedang naik.