PUNCANG – Nasi puncang merupakan sebuah tempat makan legendaris yang terdapat di Desa Puncang, Sandik, Gunung Sari, Nusa Tenggara Barat. Nasi puncang sendiri diambil dari nama dusun di tempat tersebut yaitu Dusun Puncang.
Nasi puncang didirikan oleh ibu Salma dan sudah berdiri sejak 10 tahun yang lalu. Pada awalnya, sebelum nasi puncang dikenal oleh banyak orang, ia mencoba berbagai keberuntungan seperti berjualan sayuran, rujak, beras hingga berakhir pada nasi puncang. Ia tidak memiliki latar belakang sebagai seorang pebisnis, keluarganya juga tidak ada yang terjun pada bidang bisnis, tetapi berkat keberanian seorang ibu Salma, maka bisnis yang dirintis sejak awal berjalan dengan sukses.
Pertama kali berjualan ia hanya memasak 1-2 kg beras perhari, tetapi sampai dengan sekarang perkembangan drastis telah ditunjukkan yaitu kenaikan jumlah beras yang dimasak mencapai 6-8 karung perhari serta bisa mencapai 500 bungkus perharinya. Alasan utama yang membuat nasi puncang banyak pembeli adalah karena porsi yang disuguhkan sangat banyak dengan harga yang cukup murah yaitu lima ribu rupiah. Ia tidak merasa rugi ketika menjual dengan harga yang murah serta porsi yang banyak, karena ia menganggap itu merupakan sebuah sedekah.
Ibu Salma mengatakan bahwa terdapat perbedaan ketika berjualan nasi puncang di masa sebelum dan sesudah pandemi.
“Pada masa corona sangat berpengaruh, karena bisa dibilang sedikit sepi, sebelum corona magrib saja sudah tidak bisa lagi makan di tempat karena pelanggan yang cukup ramai, apabila ingin makan di tempat maka harus rela menunggu beberapa menit hingga pelanggan yang lain selesai makan,” Ujarnya.