perbandingan biji kopi petani di desa Bangkol (kiri) dengan biji kopi great A (kanan) setelah disangrai.

Gangga- Rata rata masyarakat desa Bangkol kecamatan Gangga kabupaten  Lombok Utara sebagai petani kopi, coklat dan cengkeh. Setiap hari petani kopi pergi ke lereng gunung Rinjani panen kopi untuk dijual dan dikonsumsi sendiri. Biasanya petani kopi rata-rata mendapatkan hasil panen lima sampai sepuluh Kilo gram perhari.

Masyarakat desa Bangkol turun temurun melakukan aktifitas panen kopi, namun masyarakat minim sumber daya manusia tentang biji kopi sehingga masyarakat desa Bangkol kecamatan Gangga tidak memiliki daya saing di pasar nasional, hanya bergelut di pasar lokal. Biji kopi desa Bangkol bisa saja bersaing dengan pasar nasional, tetapi masyarakat harus bisa mengelola biji kopi dengan baik dan benar sesuai dengan permintaan pasar.

Menurt Murni sebagai petani kopi desa Bangkol “ Kopi yang sering kami jual biasanya yang sudah disangrai dan biasanya kami campuri dengan beras sehingga kopi yang kami jual lebih banyak. Kalau tidak dicampuri, kopi yang dihasilkan sedikit membuat kami tidak mendapatkan untung.” Ujarnya. Ketika kopi dicampuri beras merusak cita rasa yang dihasilkan kopi.

Petani biasanay menjual kopi hasil panen berkisaran 25-30 ribu per-kilo gram. Biji kopi yang dihasilkan cukup bagus, namun pengolahannya membuat rusak kualitas kopi, mulai dari penjemuran, pengupasan biji kopi dan sangrai kopi kurang baik. Menurut Awi Suhamdani sebagai pemasok kopi Lombok-jakarta “ Kopi Lombok memiliki cita rasa yang banyak diminati. Saya sebagai pemasok kopi Lombok selalu membeli biji kopi yang belum diproses oleh petani, biasanya saya olah di Jakarta dan menjualnya ke kafe-kafe sekitar ibu kota dengan harga yang cukup tinggi.” Ujarnya.

Petani kopi desa Bangkol tidak bisa membedakan jenis kopi dan cita rasa yang dihasilkan, dalam pasar internasional maupun nasional hal yang utamakan adalah deskripsi jenis kopi dan citarasa yang dihasilkan ujar Awi Suhamdani. Kopi yang diminati oleh pemasok memiliki kualitas A, kualitas A adalah kopi yang dipetik ketika matang berwarna merah pekat dan ukuran bijinya dominan sama, selain itu tingkatan sangrai kopi sebagai penentu cita rasa yang dihasilkan. Kopi great A memiliki harga pasar yang tinggi berkisan 100-500 ribu per 500 gram.