Mataram-Infolombok– Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah resmi membuka Festival seni dan fashion Lombok-Sumbawa Recovery Festival Sabtu (15/12) malam. Para pelaku industri, seniman serta desainer nasional ikut serta dalam festival tersebut. Festival yang digelar oleh Numadi Lombok, sebuah wadah kreatif gabungan pelaku industri wisata, pekerja kreatif bidang fashion dan seniman, menggelar fashion dan art festival dalam rangka membangkitkan kondisi ekonomi dan pariwisata pascagempa bumi Lombok Agustus yang lalu.
“Dengan adanya kegiatan seperti ini, sudah membuktikan bahwa Lombok mulai bangkit,” ungkap Zulkifliemansyah (15/12)
[caption id="attachment_187" align="aligncenter" width="1706"] Gubernur NTB, DR. H. Zulkifliemansyah sambutan dalam pembukaan Festival Fashion & Art 2018 di Taman Mayura (15/12/2018)[/caption]Festival Fashion dan Art digelar di Taman Mayura selama dua hari yaitu, 15-16 Desember. Pemilihan tempat di Taman Mayura dikatakan oleh ketua panitia, Baiq Ika sebagai simbol keberagaman budaya yang ada di Nusa Tenggara Barat. Taman mayura dipilih karena merupakan salah satu cagar budaya yang ada di NTB, sekaligus berkaitan dengan fakta keberagaman masyarakat yang ada, sehingga mewakili konsep festival yang kaya dengan beragam seni dan budaya.
Festival yang digelar selama dua hari juga menghadirkan lebih dari 60 UMKM yang ada di Nusa Tenggara Barat. Produk UMKM khas yang dihadirkan berupa, produk kain tenun songket, kerajinan gerabah, perhiasan mutiara, makanan tradisional, dan aneka souvenir.
Secara khusus, Baiq Ika mengatakan dipilihnya fashion sebagai cara untuk menjual produk UMKM NTB berupa kain tenun dan songket ke ranah nasional hingga internasional.
“Kami berharap festival ini mampu membawa karya kreatif daerah ke pasar yang lebih luas agar sejajar dengan produk nasional maupun internasional yang selanjutnya berdampak pada peningkatan ekonomi serta peningkatan daya kreativitas para pelaku kreasinya” jelasnya, saat jumpa pers di Mataram beberapa waktu lalu.
Dengan adanya festival ini, masyarakat diajak untuk menggunakan produk lokal Nusa Tenggara Barat. Ika berharap festival ini mampu membawa karya kreatif daerah ke pasar yang lebih luas agar sejajar dengan produk nasional maupun internasional yang selanjutnya berdampak pada peningkatan ekonomi serta peningkatan daya kreativitas para pelaku kreasinya. Dengan adanya festival ini juga dapat menarik wisatawan lokal dan mancanegara.
Sejumlah UMKM NTB telah banyak menciptakan inovasi produk dengan kain tenun songket, seperti mengembangkan kain tenun songket menjadi tas, sepatu, ikat pinggang, dan busana. Hal tersebut terlihat pada pagelaran fashion yang menampilkan produk tenun songket khas Lombok, Sumbawa, dan Bima. Hal ini diperkuat melalui sambutan Gubernur Nusa Tenggara Barat, yang menyampaikan rencana pemakaian batik Sasambo kepada seluruh PNS di tingkatan provinsi setiap hari Selasa dan Kamis.
Desainer kondang yang turut hadir dalam acara tersebut antara lain, Samuel Wattimena, Philip Iswardono, Ninik N-Workshop, Shinta Chrisna dan didampingi pula oleh desainer asal NTB yaitu, Zen, Rumah Gaya Ipoel, Bridal 9 Am, Ferry dan Ale-Ale.
Deretan musisi nasional seperti Nugie, Tanita, Suradipa, serta musisi NTB, Amtenar, Jon Kursi Roda, dan Gus Putra, turut tampil pada hari kedua. Sementara pertunjukan wayang Lalu Nasip menutup malam pertama festival dengan tawa meriah dari pengunjung yang hadir.
“Kami berterimakasih juga atas dukungan baik moral maupun material kepada Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, melalui Wonderful Indonesia, dan Pemerintah Daerah NTB, serta kepada para sponsor yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu. Sekali lagi marilah kita kembali ke akar budaya kita, salam budaya, ” tutup Baiq Ika dalam sambutannya (15/12).